Memasuki awal musim mudik tentu banyak yang sibuk jungkir balik untuk mempersiapkan suatu hal di hari H nanti ketika mudik dan hari hari setelah lebaran di kampung. Kalau gue sendiri sih, gak banyak yang perlu disiapkan. Palingan cuma baju dan celana, persediaan celana dalam (ini paling keramat yang harus dibawa), charger hp, hp dan barang pribadi lainnya, mengingat tas gue juga gak gede - gede amat, jadi cuma bawa yang penting - penting aja. Banyak yang protes karena macet-nya mudik, dikit dikit ngoceh "Anjrit sampe kapan ini macetnya?, 30 tahun!! ", padahal kalo mudik gak macet itu hambar banget, lagian gak ada juga sih kalo mudik macet-nya 30 tahun, kecuali kalo mudiknya ke planet jupiter. Macet saat mudik juga bisa dimanfaatkan kalau ada kebutuhan emergency, seperti kencing, beli minum atau kayang di pantura. Tapi tolong jangan dimanfaatkan untuk berak, seperti yang dialami oleh adek gue sendiri, ketika mudik, dia kebelet boker tapi keadaan di sekitar lagi macet dan jauh dari toilet. Karna gak tega kursi mobil gue bakal terzalimi oleh cepirit karya adek gue, ibu gue dan mbak gue nganter adek gue kepingir jalan untuk melakukan ritual turun temurun ini. Sukses, dalam waktu singkat adek gue jadi tontonan para pemudik lain yang terjebak macet juga. Ini seperti show dadakan yang bernama "Berak on Pantura's" yang hanya diadakan setahun sekali dan pemainnya adalah adek gue sendiri. Beruntung, gak ada yang merekam lalu meng-upload ke youtube layaknya menonton konser Morrisey yang harus di-broadcast ke youtube, tapi sayangnya usaha adek gue untuk boker sia - sia, karna pantat-nya tertusuk oleh rumput rumput liar yang mengakibatkan kegatalan dan penolakan terhadap ampas yang ingin keluar, jadi yasudahlah, kita bisa coba lain kali. Ngomong - ngomong soal boker, gue juga pernah kebelet boker saat mudik. Sebagai masyarakat tidak kuat menahan boker, dengan terpaksa orang tua gue mengambil keputusan untuk gue boker di kali, saat itu gue masih kecil, jadi gue gak bisa nolak. Saat itu merupakan saat - saat yang dramatis, dimana ampas - ampas yang telah diolah dalam perut gue, akan keluar dan terjun bebas ke aliran air yang berani juga menantang, yaitu kali. Semua ritual itu berjalan lancar tanpa ada halangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar